Garam memiliki manfaat bila “dia” sudah mencair dan
menyatu dengan keadaan di sekitarnya.
Demikian pula dengan kehidupan, kita memiliki fungsi
bila hidup kita sudah mencair dan bersatu dengan lingkungan di mana kita
berada. Bukan berarti hidup kita menjadi sama dengan dunia tapi kita memberikan
diri kita bagi dunia . Apapun yang kita lakukan harus memberi dampak positif
bagi lingkungan sekitar kita.
Kita sudah tidak berdiri lagi sebagai pribadi yang harus dihormati, harus dipatuhi, harus dipandang, tapi kita meleburkan di tengah dunia ini menjadi pribadi yang tidak dikenal (sama seperti garam), namun membawa pengaruh yang luar biasa bagi orang lain.
Orang yang telah menjadi garam, sudah tidak lagi bersikap egois, mau menang sendiri, suka memaksakan kehendak, menuntut untuk diperhatikan, mementingkan diri sendiri. Tapi dalam setiap tindakannya, akan selalu dilandasi apa yang bisa aku lakukan untuk orang lain.
Kita sudah tidak berdiri lagi sebagai pribadi yang harus dihormati, harus dipatuhi, harus dipandang, tapi kita meleburkan di tengah dunia ini menjadi pribadi yang tidak dikenal (sama seperti garam), namun membawa pengaruh yang luar biasa bagi orang lain.
Orang yang telah menjadi garam, sudah tidak lagi bersikap egois, mau menang sendiri, suka memaksakan kehendak, menuntut untuk diperhatikan, mementingkan diri sendiri. Tapi dalam setiap tindakannya, akan selalu dilandasi apa yang bisa aku lakukan untuk orang lain.
sumber :
http://garam-terang-ragi.blogspot.com/2012/06/filosofi-garam-terang-ragi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar