Ketika
mengaduk ragi dan memasukkannya kedalam adonan, adonan itu dipenuhi dengan udara,
mengembang dan kemudian menjadi halus dan lunak. Setelah dibakar, ia menjadi
lembut dan dapat dipecahkan apabila kita memakannya.
Ragi terlihat lemah, tanpa daya, kecil dibanding tiga
sukat tepung. Tidak mungkin membuat roti atau kue ragi lebih banyak dari
tepung. Tetapi ragi ini menentukan keberhasilan pembuatan roti atau kue
tersebut. Sekalipun kecil dan lemah, bukan berarti dia tidak punya jati diri .
Sekalipun dikatakan minoritas di negeri ini jangan sampai kita kehilangan
jati diri sebagai anak Tuhan, orang yang kelihatan lemah belum tentu tidak ada
kekuatan di dalamnya, tetapi justru karena itu kekuatan Tuhan menjadi nyata.
Lemah bukan berarti tidak ada iman, kehidupan, tidak punya pengharapan dan
cita-cita.
Ragi tidak mengintimidasi roti. Seringkali
karena menganggap diri minoritas lalu menjadi terpengaruh oleh yang mayoritas
lalu berkata: Apakah mungkin kita bisa membawa perubahan bagi negeri ini?
Seringkali kita terpengaruh oleh kekuatan yang besar karena jumlah yang besar,
tetapi kalau kita menyadari diri sebagai ragi maka apapun dan sebesar apapun
kekuatan di sekeliling kita tidak akan terpengaruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar